Senin, 17 Juli 2017

BERKAH ITU..



       Beberapa hari yang lalu saya bertemu teman sekantor di parkiran motor tempat kami menitipkan kendaraan kami selama jam kerja. Sebut saja namanya ricko. Ketika berjalan menuju kantor dia bilang ‘nanti gue mau pindah ah bi, ga bisa nabung gue kerja disini.. iya kan?’ orang yang selama kerja saya kira sudah punya tabungan yang cukup ternyata tidak seperti yang difikirkan. Pasalnya setiap hari jum’at karyawan kantor diberi kebebasan berbusana dalam konteks masih rapih & sopan. Ricko selalu berdandan necis. Look nya sudah seperti model-model di majalah yang sering menampilkan busana casual. Saya sering cermati pakaian yang dikenakan bukan pakaian KW yang dibeli ditempat sembarangan melainkan pakaian yang kelasnya menengah ke atas. Semoga saya tak salah menyimpulkan sebab saya cukup sering berkunjung ke mall ibu kota untuk sekedar liat-liat pakaian, membeli buku atau bertemu teman. “masa sih? Gue bisa bisa aja lho nabung, jajan lo kali yang banyak” saya respon dengan jawaban agak mengelak. Sebenarnya saya agak bingung padahal saya menggolongkan diri saya sendiri kedalam anak muda yang termasuk boros. ‘sudah kerja bukannya nabung buat nikah atau beli rumah malah suka nongkrong2 sana sini’ terbesit ucapan dalam hati. Tapi ternyata ada yang lebih kurang pandai mengelola uang dari pada saya.

        Ini bukan bahasan tentang menabung atau manajemen keuangan apalagi menghakimi seseorang. Melainkan keberkahan.. saya bukan ingin memuji atau bangga terhadap diri sendiri. Tapi saya rasa wajar ketika dihadapkan moment seperti itu hati kecil kita berkata “ya Allah alhamdulillah mungkin hari-hari gue berkah. Berarti bener gue ngelakuin ini itu blablabla ada impactnya. Mungkin ini namanya berkah”. Saya sering hadir dalam beberapa pengajian. Dalam seminggu bisa 3 hingga 4 pengajian saya kunjungi. Dalam beberapa pertemuan sering diungkapkan bahwa berkah itu bukan kebanyakan duit. Tapi banyak duit bisa dibilang berkah juga. Berkah itu ketika kita mau sesuatu rejekinya ada akhirnya kebeli sampai barangnya awet terus ga kepengen beli yang lain lagi. Ketika ada barang bagus yang orang-orang pengen banget milikin.. kita nya malah biasa-biasa aja. Orang makan enak masih susah nelen kita liat kaleng kerupuk udah laper, Orang tidur di tempat tidur yang super empuk masih gelisah.. kita asal ada sarung udah merem, Orang-orang pengen makan enak (mahal) di restoran korea yang baru buka di mall kemudian nagih terus-terusan. tapi kita sendiri ga mau mau banget buat kesana, kemudian di traktir teman buat temenin makan eh rasanya biasa aja justru cenderung bikin perut ga enak. Ini juga bukan tentang perut kampung dan perut kota. Hal kaya gini berkah juga. 

        Jadi cara Allah ngasih keberkahan tuh banyak banget. Think deep guys! Jadi jangan sempitin pemahaman kita dengan kata (berkah) yang bisa bikin hidup kita jauh lebih ringan, asal mau nyiksa diri sedikit buat zakat, sedekah, sholat dhuha, puasa, sebagian gaji tiap bulan setor ke ibu, ada bonus setor ke ibu. And actually it is not torturing but belajar ikhlas.

“Sungguh, Allah menguji hamba dengan pemberian-Nya. Barangsiapa rela dengan pembagian Allah terhadapnya, maka Allah akan memberikan keberkahan baginya dan akan memperluasnya. Dan barangsiapa tidak rela, maka tidak akan mendapatkan keberkahan.” (HR. Ahmad).

          Makanya saya suka geram sama temen yang sering kali curhat masalah rejeki. “by ko bisa sih gue hidup kaya gini.. ada nih by orang yang udah mau deal proyek sama orang tua gue tapi mendadak ga jadi, sering banget by sering.. gue ga tahan L ” nah kan. I knew her family has debt with several friends they told me about. She does not tell them to sorry instead getting far away with no clarification. Disini juga saya bukan bermaksud menggurui. Jadi tujuannya buat berbagi kalo kita hidup give and take. Perhatiin di  give nya. Give nya ngasih impact bagus atau engga ke orang. Kalo engga ya segera di perbaiki toh le. Perbaiki itu juga luas ga mesti langsung selesain semuanya in case masih dalam keadaan sulit, tapi perbaiki itu bisa minta maaf dulu.. kasih penjelasan kalo semuanya akan selesai dengan baik. Yang rugi marah? Ya wajar karna dia udah rugi, but Allah clearly listens our innocent sound of heart. Kadang orang suka lupa kenapa dia hidupnya agak berbelit, tapi masalah besar depan matanya ga diliat.

           Mesti sadar kalo kita ngasih impact buruk ke orang hasilnya pasti  ga enak buat kita. Nah kalo udah punya salah sama orang kemudian fikirannya Allah alihin ke statement bahwa hal yang sudah dia lakuin bukan penyebab dia hidup merugi. Level buta nya makin tinggi. Makanya harus sering kita denger-denger petuah baik kemudian di amalin. Amalin juga ga harus langsung besar, dipahamin dulu di coba sedikit-sedikit sampe ketagihan.. nemu deh esensinya. Karna banyak orang yang sering menuding pengajian. Kenapa? Karna Allah yang bungkus dia dengan rasa males buat hadir di majlis kemudian Allah juga yang timbulkan dengki dengan hal-hal yang baik buat kebasahan rohaninya. In case Allah gave them much chances but they ignored. jangan mau ngaji dikit udah takut duluan.. takut ngebetein, takut pulang ga tau jalan, takut sesat dll. Allah is much bigger than your porblems. You present good things to Allah, He will give back more than you ever thought.

"Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran.” (QS. Shaad: 29).

Wallahu a’lam