Senin, 21 Mei 2018

Kenapa orang mau dan berani banget bunuh diri?


Negeri kita kembali dijadikin arena berulah penjahat2 kelas kakap. Road to Blessed Ramadhan banyak banget kejadian2 yang bikin iba, miris. Awalnya berita kerusuhan di Mako Brimob yang  menewaskan 5 orang polisi lalu peledakkan bom di 3 gereja di Surabaya disusul ledakan di Rusun di daerah Sidoarjo, yang terakhir peledakkan bom di Polrestabes Surabaya.

Well, tindakan ekstrim kaya diatas nggak lain pasti ngerugiin banyak orang. Entah keluarga korban sendiri atau warga sekitar tempat kejadian. Gue ga begitu paham suara hati seperti apa yang mendorong mereka berani mengkhatamkan diri  pake cara itu..brutal. Pastinya berbekal tujuan absurd yang cuma menguntungkan golongan tertentu dengan orang lain sebagai umpannya. Tapi gue yakin mereka (pelaku) bertindak secara ‘ga sadar’ nalarnya ‘ngambang’ karna bunuh diri nyeremin, nakutin, nyakitin. i don’t know wht the actual reason is pastinya mereka si pelaku udah nggak kuasa nahan banyak persoalan yang bikin sirkulasi darahnya ruwet sampe lepas kendali.

Kemungkinan aspek yang menghendaki kejadian ini banyak guys, faktornya bisa dari internal ataupun eksternal. Penyakit mental atau tindakan impulsif juga worth it dijadiin aspek yang ngundang pikiran mereka untuk mengakhiri semuanya dengan to the point. Gue yakin angannya nggak neko, mereka  cuma mau rasa sakitnya berakhir, not their lives at all.

Menurut gue sebuah pertanyaan ‘Kenapa seseorang bersedia menjadi tokoh aksi bom bunuh diri?’ adalah brainwashing jawabannya atau cuci otak yang cara kerjanya dengan merelokasi cara berpikir pelaku (korban) yang bikin keliru output sehingga ada kekacauan di sikap, keyakinan dan perilaku.

Umumnya yang sering menjadi korban adalah orang yang otak kanan nya lebih dominan dibanding otak kiri. Sebab otak kanan lebih memprioritaskan emosi ketimbang logika. Tapi agen dibalik pelaku bom bunuh diri juga nggak bodoh, ga pandang golongan otak sebelah mana mereka pasok ketakutan atau ancaman yang besar supaya mentalnya si korban mengkerut jadi otak kiri mereka melemah dan nggak kuasa lagi berfikir objektif sampai mampu menjadikan tindakan tersebut menjadi jalan tol menuju surga. Semakin banyak yang tewas maka pahala yang didapat semakin banyak pula. Ini jelas-jelas mental yang salah!

Didalam ajaran agama gue kita ga diajarin buat membunuh. Bahkan Rasul sangat beradab saat berperang melawan musuh. Ga boleh menyakiti anak2 ataupun wanita, ga boleh menghancurkan tempat ibadah, ga boleh merusak pepohonan, ga boleh mencuri harta dst. Jadi gue sangat menolak keras jika ajaran Islam dijadiin sebuah filsafat mereka ngelakuin itu. They wear moslem attribute. We do agree that never judge anyone by its cover. Even they are not wearing clothes we will not judge  any belief. Jika mereka kami klaim sebagai manusia yang senang berpakaian ‘kurang’ di TV dan melakukan adegan asusila untuk umum, Do we state their belief teach them? Terribly not.

 

Pada akhirnya, banyak banget hal yang bisa kita telusuri mereka benar atau salah lewat logika simpel kita. if you are human who really expect a gospel truth just give your brain minutes to think about. dont let your external influences you. Even [if i’m not mistaken] 80% of mind is fulfilled by external but u are able to make remains stronger.

So, pikirkan baik-baik bahwa niat sejati agen pelaku menghendaki kejadian ini adalah menyampaikan pesan terselubung agar persatuan kita meretak. Lewat clue nya dalam bentuk atribut akidah supaya setiap kita berhak menghakimi suatu kelompok atas landasan ancaman. At the end, gue cuma mau bilang mari bersama-sama berfikir lebih clear atas setiap persoalan yang menggrogoti kerukunan negeri kita Indonesia, jangan saling tunjuk ataupun men-judge terutama pelaku yang sebenarnya adalah korban. Perangi aksinya bukan orangnya. Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan kita. Mari kita tunjukkan! #kamitidaktakut

1 komentar: