Satu semester perkuliahan berhasil saya lewati
dengan baik meskipun beberapa target nilai masih meleset, saya bersyukur dengan
apa yang saya terima. Hampir 1 tahun perjalanan saya memperjuangkan studi saya
jenjang master. Jika diingat-ingat rasanya tidak menyangka bisa melewati
semuanya meskipun perjalanan masih amat panjang, namun untuk kedisiplinan sudah
cukup baik.
Saya urai kembali perjuangan melanjutkan studi
saya. Saya memang bercita-cita memiliki pendidikan yang tinggi. Berangkat dari
pandangan orang-orang tentang anak betawi yang pemalas hingga rasa kegelisahan
yang mengeruak tentang kualitas hidup orang betawi. Ayah saya hanya lulusan SMP
namun beliau pribadi yang sangat kuat. Beliau ditinggal oleh uwan (sebutan ayah
bagi orang betawi) saat usianya masih sangat muda, ini merupakan alasan mengapa
beliau tidak mampu melanjutkan sekolahnya. Beliau adalah pribadi yang sangat
kuat. Berbekal bangku sekolah yang cukup singkat beliau mampu bertahan hidup di
Jakarta. menghidupi 3 orang anak hingga selesai sekolah. Saya dan kakak
berhasil mendapat gelar sarjana. Adik saya sempat PKL di Malaysia dan Thailand.
Semuanya tentu berkat deras keringat dan piluh kerja keras kedua orang tua.
Sungguh tidak mudah menjadi individu yang minim pendidikan namun mampu bertahan
di Jakarta. Hingga saat ini beliau masih mempertahankan peninggalan aset orang
tuanya dahulu. Luar biasa! Banyak kerabat beliau yang sudah menghabiskan asetnya
untuk bertahan hidup. Bahkan ada yang kesehariannya sudah ‘tidak jelas’
Hal inilah yang menjadi ambisi saya untuk
mengenyangkan hidup saya melalui pendidikan. Buat saya pendidikan adalah proses
pembentukan arwah. Kadang tidak terlihat namun amat bisa dirasakan. Sedangkan ilmu
pengetahuan adalah arwah yang akan membawa jasad kita dari keterpurukan menuju
hidup yang berkualitas. Pendidikan bukan hanya di bangku sekolah, bisa juga di
sekeliling kita. namun yang jadi permasalahan adalah apakah lingkungan kita
dapat memberikan pengaruh baik? Sayangnya tidak, sekolah adalah salah satu
ruang dimana kita dapat hidup dalam budaya akademik.
Saya adalah individu yang ‘pilah-pilih’ dalam
berteman. Jika saya begitu menganut kebebasan bergaul mungkin nasib saya
sekarang sudah seperti teman saya kebanyakan. Banyak yang berhenti sekolah
banyak juga yang menganggur setelah lulus sekolah. Bahkan beberapa terlibat
tindakan kriminal. Ingat berita pencurian yang terjadi dirumah presenter
kondang Raffi Ahmad? Tersangka adalah teman kecil saya.
Ketika saya menentukan untuk keluar dari
pekerjaan saya sebagai karyawan Bank dan melanjutkan studi jenjang master
banyak yang menyudutkan impian saya. Selain karena keluar dari kantor
bergengsi, jurusan yang akan ditekuni tidak selaras dengan background sebelumnya.
Saya memilih Psikologi Pendidikan. Mereka bilang ‘yang penting sudah sarjana’ lainnya
‘kenapa ga nyambung (sambil tertawa
aneh)’. Saya tidak menyalahkan reaksi mereka atas tindakan yang saya ambil.
Karena sebagian besar orang-orang bersikap spontan atas kejadian yang lewat
depan mata, sangat jarang yang menimbang sebelum menanggapi. Kecuali mereka
yang pandai menghargai atau bersaran dengan bijak. Untungnya semakin banyak
tanggapan yang menyerang saya menjadikan saya pribadi yang kokoh dan mandiri.
Saya kira memang nantinya kita akan hidup masing-masing tidak bergantung orang
lain. Jadi saya tetap melanjutkan keinginan saya yaitu melanjutkan studi jenjang
master.
Saya memiliki alasan tersendiri mengapa saya
rela keluar dari pekerjaan yang sudah ‘enak’
dengan melanjutkan studi master yang tidak linier. Saya menentukan resign
saat bulan-bulan pengangkatan menjadi pegawai tetap. Alhamdulillah kinerja
saya cukup baik, setiap tahunnya saya dan team mendapat reward dari kantor
pusat. Jalan mengundurkan diri tentunya sangat beresiko dari segi biaya. Saya
tidak mungkin merengek kepada ayah ibu untuk membiayai saya lagi. Jadi saya
putuskan untuk membiayai semuanya sendiri. Selain itu mempelajari bidang baru
selama bertahun-tahun tentunya tidak mudah. Hal ini yang tidak bisa saya
jabarkan kepada satu persatu orang yang kepo. Well, let me explain. Sejak
SMP saya aktif berorganisasi, dari
pribadi saya yang pendiam dan cupu saya nekat untuk berani peduli dengan
lingkungan sekitar. Saya aktif dalam kepengurusan OSIS. Setelah lulus SMP
tepatnya awal tahun SMA yaitu 2009 saya dan teman-teman membentuk komunitas
sosial. Kami dibina oleh seorang guru untuk menjadi manusia yang menebar
manfaat buat orang lain. Banyak program yang kami selenggarakan, saya pun
sempat menjadi ketua umum tahun 2012. Saya menjalin relasi dengan remaja masjid
mengadakan les murah Matematika. Kemudian mengadakan seminar bebas narkoba di
lingkungan duren tiga dan pengobatan gratis. Program-program yang kami adakan
tidak berjalan mulus begitu saja. Banyak tantangan-tantangan yang menghambat
mulusnya kegiatan yang kami adakan. Bahkan beberapa masalah pernah menghentikan
perjalanan kami.
Dalam periode masa jabatan saya, kami
mengadakan les murah Matematika di kawasan warung buncit. Peminatnya cukup
banyak, Kami tahu bahwa matematika adalah momok bagi adik-adik sekitar. Banyak
mereka yang mengeluh sulitnya belajar Matematika, para ibu-ibu juga mencemaskan
kemampuan anaknya menuju UN. Singkat cerita kami diizinkan menggunakan ruang
serbaguna musholla untuk belajar. Perjalanan kami berlaju hampir setahun hingga
tersiar kabar tidak enak yang terpaksa mengalihkan ruang belajar ke salah satu
rumah anggota komunitas kami. Mereka menganggap les murah yang kami adakan
merupakan bisnis keluarga padahal iuran yang kami minta sangat murah dan tidak
ada paksaan. Situasinya menjadi sangat sulit, kami mengajar desak-desakan yang
menjadikan suasana tidak kondusif, akhirnya kami memilih untuk vakum dan
mencari cara lain untuk menolong adik-adik menghadapi persoalan Matematika.
Semangat dari para orang tua mendorong kami
untuk terus maju menjadi anak muda yang berguna. Setelah setahun lebih vakum,
kami berhasil bekerjasama dengan remaja masjid tidak jauh dari lokasi
sebelumnya. Kali ini pendaftar jauh lebih banyak dari sebelumnya. Saya mengajak
teman-teman mahasiswa untuk menjadi relawan sebagai pengajar adik-adik.
Testimoninya beragam, tidak sedikit yang berterimakasih atas inisiatif yang
kami berikan ditengah minimnya kesadaran pendidikan. Namun perjalanan kami
lagi-lagi mendapat masalah. Kali ini dari internal dan eksternal. Tenaga
pengajar kami mulai sibuk membuat skripsi tugas akhir mereka membuat kami
pontang-panting menjadi guru pengganti. Gaya mengajar mulai tidak teratur
sehingga satu persatu mereka mengundurkan diri dari tempat belajar. Bukan hanya
itu, kami kembali mendapat kabar dari salah satu tokoh masjid bahwa belajar
Matematika kurang tepat dipelajari didalam masjid. Sehingga kami seperti
terasingkan dari kerjasama yang telah disepakati sebelumnya. Akhirnya saya
menutup les ini hingga batas yang tidak ditentukan meskipun banyak yang meminta
kami bertahan namun kami masih kekurangan personil untuk kembali bersatu.
Sebagian besar dari kami sudah disibukkan dengan skripsi dan pekerjaan baru.
Tentunya banyak lagi program-program yang kami
sudah selenggarakan dengan bantuan donatur-donatur dan lembaga yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Banyaknya momen yang sudah saya lewati menjadikan kami
individu yang terbuka dan semakin dewasa. Belajar dari pengalaman-pengalaman
terjun membantu kehidupan sosial memberikan kesimpulan bahwa masyarakat kita
cenderung berperilaku dengan pola yang sudah ada sejak dulu. Masih sedikit yang
menyadari perkembangan ilmu pengetahuan sehingga kualitas diri setiap individu
tidak beranjak naik. Tanpa kekuatan yang besar saya tidak mungkin kembali
menjadi manusia yang berguna bagi mereka. oleh karena itu saya bersemangat
untuk melanjutkan pendidikan saya hingga level yang tinggi. Saya bercita-cita
menghasilkan karya penelitian yang dapat menjadi literasi bagi masyarakat
Indonesia. Menjadi pribadi yang mendorong orang-orang untuk sadar pendidikan. Memiliki
suatu badan yang peduli terhadap perkembangan ilmu pendidikan. Marketnya tentu
para orang tua di Jakarta sehingga mereka mengetahui penyebab sulitnya hidup di
lingkungan yang minim budaya akademis.
Casino City | MapyRO
BalasHapusCasino City. 1 Borgata Way, Atlantic City, NJ 08401. 익산 출장샵 Directions · (609) 충청남도 출장마사지 317-7777. Casino City is open 24 hours 부천 출장샵 a day, 7 days a 경상북도 출장마사지 week. Casino 군포 출장샵 is