Malam
ini 2 Okttober 2014 tersisih waktu saya untuk melanjutkan penulisan.
“kehilangan suatu hal tak berarti kehilangan kesempatan” bisa dibilang quote
ini bikin saya buat rela ngelepasin waktu buat hal yang dimata kita spele .
Quote ini mendidik saya juga buat bisa mentingin kepentingan umum dulu dibanding
kepentingan sendiri. Quote ini juga kasih pelajaran supaya bisa komitmen sama
kerjaan.
mm..
kisah quote ini sebenernya berawal dari suatu malam. Malam itu saya lagi nonton
tv. Acara Hitam Putih. Biasa kan ya di akhir acara pasti dedy corbuzier kasih
quote gitu yang valuable. Waktu itu dia bercerita, jadi ada seorang
pria yang mau kerja di suatu perusahaan dengan skill seadanya. Pria itu
tergolong orang berekonomi rendah, deso dsb. Kebayang kan seperti apa.
Nah
dia kan mau ngelamar kerjaan. nyerahin cv dan berkas lain-lain ke perusahaan
yang dia mau tuju. Nah sampailah suatu waktu dimana dia dipanggil buat
interview. Oh iya jabatan yang saat itu dia mau lakonin adalah security, atau
satpam. Pas wawancara dia ditanya beberapa pertanyaan terkait kerjaan yang
bersangkutan. Diselah wawancara ada pertanyaan yang kira nya itu menurut saya
risk buat jadi bahan pertimbangan kelolosan di perusahaan itu. “email kamu
apa?” yap, pertanyaan itu yang bikin dia gugup mau jawab apa. Wong deso dengan
polos nya dia jawab “saya gak punya email pak”.
“apalah bapak ini. Mau ngelamar kerjaan tapi email aja gak punya” kurang
lebih bagian HRD nya bilang kaya gitu. Udah keliatan dong hasilnya seperti apa.
Pria itu ga lolos kerja diperusahaan tsb. Mau jadi security aja mesti harus
punya email. peeft
Waktu
berjalan dia jualan tomat dari kampung ke kampung pake keranjang. Dia jual semua tomatnya sunguh-sungguh. Sedikit demi sedikit dia berhasil jualan
tomat pake pikulan dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Semua dia
jalanin dengan hati yang pasrah, ikhlas. Allah maha melihat, sekarang dia
dagang pake gerobak yang otomatis jumlah tomat yang dibawa lebih banyak dari
yang sebelumnya dia bawa pake pikulan. Tomat-tomat yang dia bawa terus menjadi
saksi perjuangan dia untuk membiayai hidupnya sendiri. Keliling kampung dia lakukan
setiap pagi hingga tomat nya laku habis. Lagi lagi Allah gak tinggal diam. kemudian dia punya sebuah toko yang
sekarang cukup dengan duduk manis di tempat itu orang-orang sudah langsung
menghampiri itu toko. Ga perlu keliling kampung lagi berat-berat bawa tomat. Then
sampai lah puncak nya dimana dia sekarang sudah punya tempat yang menjamin
hidupnya dia... yaitu Pasar. Penjualannya bener beneer berkembang dari awal dia
jualan tomat sampe sekarang. Banyak investor yang mau kerjasama sama ini bapak.
Ada satu investor sebut aja dia pak handoko. One day si bapak ini mau gabung
sama pria tomat ini. Singkat cerita Terhubung lah mereka melalui telpon.
Seperti biasa, mulailah pak handoko buka pembicaraan blablablablabla.... sampe
akhirnya perbincangan mereka terhenti setelah pria tomat itu setuju dengan
kerjasama mereka dengan permintaan email yang di lontarkan pak handoko. “boleh
saya tau email bapak?”. Dengan polos si pria tomat bilang “saya nda punya email
pak”. Di tanggapi bapak handoko “apalah bapak ini. Masa pria seperti bapak ga
punya email. Akan seperti apa nanti?”. Tegas si pria “seperti pengusaha
sayuran”.
Wew
cerita ini yang membuat saya masih berpegang teguh dengan quote itu “Kehilangan
suatu hal tak berarti kehilangan kesempatan”. Ya Allah engkau yang maha
melihat. Tidak ada satu perbuatan pun yang kau tidak lihat. Even jatuh nya daun
ke permukaan bumi pun atas izinmu.